Apakah konten kami bermanfaat?

Sabtu, 02 Februari 2013

Hubungan Timbal Balik


Hubungan Timbal Balik

Interaksi antar individu, merupakan dasar "sosial". dengan ini, manusia, akan dihargai, dihina oleh individu yang lain. Ada hukum timbal balik yang dikenalkan oleh islam. sebuah hadits riwayat al-imam al-Tirmidzi, Rasulullah menegaskan :
الراحمون يرحمهم الرحمن, إرحموا من في الأرض, يرحمكم من في السماء

Orang-orang yang memiliki kasih sayang (pada yang lain), maka disayang oleh dzat yang maha penyayang, sayangilah yang ada dibumi, maka kau akan disayangi oleh yang dilangit.

Dari sini terlihat jelas, ada timbal balik. Ketika seseorang ingin disayangi oleh orang lain, maka sayangilah orang lain. Dan ternyata, timbal balik ini bukan hanya dalam hal “kasih sayang saja” akan tetapi lebih dari itu. Karena dari mafhum mukholafahnya (dibalik). Maka bisa disimpulkan, jika anda ingin dihina orang lain, maka hina orang lain.

Konsep timbal balik ini, mungkin bisa kita artikan dengan “hukum karma” yang kita kenal. Dalam hadits lain Rasulullah juga dawuh (dalam al-mustadrak lil imam Hakim“
بروا أباءكم تبر أبناءكم

Berbaktilah pada orang tuamu, niscaya anak-anakmu kelak akan berbakti kepadamu”

Maka semakin jelas hukum timbale balik ini memeng ada dalam agama (islam). sehingga wacana “Hukum Karma” juga perlu diwaspadai dan disikapi. Wallahu a’lam.